Studi Kasus Saham Suspend: Saham ARTO
Saham ARTO adalah salah satu saham yang punya pergerakan "menarik", karena saham ARTO bisa naik 6 kali lipat (dari harga 400 ke 2.400) hanya dalam kurun waktu 2 bulan lebih. Kenapa saya bahas saham ini?
Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan dari rekan2 yang ingin membeli saham ARTO. Namun, ada juga beberapa rekan trader yang terkena suspen saham ARTO ini. Kita coba perhatikan pergerakan grafik saham ARTO yang sangat 'menggiurkan' ini:
Saham ARTO |
Saham seperti ini tentu sangat berbahaya. Walaupun ARTO bisa naik setinggi itu, namun pergerakan harganya tidak mencerminkan fundamentalnya. Dan kalau anda perhatikan selama jam trading, ARTO memiliki pergerakan harga yang tidak likuid, dan spread bid-offer yang jelek. Pelajari juga: Mengenal Spread Bid-Offer di Pasar Saham.
ARTO juga memiliki 'riwayat' suspen saham dari Bursa Efek, di mana selama 2 bulan tersebut ARTO sudah di suspen sebanyak 4 kali. Hal ini menandakan bahwa saham dengan tipikal:
- Sering terkena suspen
- Kenaikan harga saham tidak wajar
- Harga saham tidak likuid
- Tidak didukung fundamental yang baik
Adalah saham2 yang berisiko untuk trading. Kalau anda beruntung membeli saham ARTO di harga 400 atau 700, dan saham Anda naik sampai 2.400, maka anda profit.
Tapi kalau anda sudah 'ketinggalan kereta' alias di harga 2.000-an anda belum punya saham ARTO, maka saran saya jangan mengejar saham yang geraknya seperti itu, karena kalau suatu saham sudah bergerak tidak wajar selama berhari-hari, saham tersebut akan sangat rawan terkena suspen.
Memang setelah suspensi saham dibuka, tidak menutup kemungkinan harga saham akan naik lagi. Contohnya ARTO yang sudah disuspen beberapa kali, harga sahamnya masih lanjut naik.
Namun, kita semua tidak tahu apakah setelah saham di suspen saham tersebut bakalan naik lagi? Atau jangan-jangan setelah suspen berikutnya harga saham langsung dibanting oleh bandar? Who knows?
Apalagi kalau anda memegang saham ARTO dan saham anda di suspen berkali-kali, apakah anda tetap bisa trading dengan nyaman, dengan tenang?
Tipsnya, kalau anda menemukan saham gorengan yang sudah naik tinggi, apalagi sampai kena auto reject 3-4 hari berturut-turut, anda harus waspadai saham tersebut. Jangan mudah tergiur dengan profitnya, karena saham2 yang pergerakannya seperti itu sangat rawan di suspen.
Kalau suspen sudah dibuka (unsuspend) alias sudah bisa ditradingkan sahamnya, maka saham tersebut bisa lanjut naik, atau sebaliknya langsung turun puluhan persen. Dan tentu saja hal ini juga nggak baik untuk psikologis, apalagi buat trader pemula.
Prinsip saya pribadi, jangan sampai trading saham mengganggu aktivitas sehari-hari. Tradinglah dengan enjoy. Caranya, carilah saham2 yang pergerakannya baik bisa dianalisa dengan analisa2 umum (analisa teknikal).
Apa yang saya tulis di pos ini, bukan bermaksud melarang anda untuk membeli saham apapun itu. Semua keputusan trading tetaplah anda di tangan anda, dan memilih saham adalah hak anda masing2.
Namun di dalam trading, ada baiknya anda mempertimbangkan tipikal2 saham, terutama saham2 gorengan, dan saham2 yang potensi / sering terkena suspen (saham2 tersebut sangat berisiko).
Belum ada Komentar untuk "Studi Kasus Saham Suspend: Saham ARTO"
Posting Komentar